Bagi marketer profoesional, sudah lazim untuk menghitung berapa biaya yang didapatkan untuk mendapatkan konsumen. Menghitung biaya mendapatkan konsumen ini penting, sebab dari sana kita bisa mengukur sejauh mana keefektifan marketing yang dijalankan.
Bahkan di kalangan perusahaan internet besar seperti Google atau Amazon, lazim dikenal istilah traffic acquisition cost (TAC). Maksudnya berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan traffic.
Ya, seperti kita tahu, bagi pebisnis internet, traffic adalah darah yang menentukan keberlangsungan bisnis internet. No traffic, no money!
Dengan mengetahui berapa biaya yang anda butuhkan untuk mendapatkan customer, anda juga bisa punya patokan berapa biaya yang anda butuhkan jika ingin meningkatkan jumlah konsumen anda.
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Mendapatkan Konsumen?
Ada beberapa cara untuk menghitung biaya mendapatkan konsumen. Saya akan share cara yang paling gampang di sini yaitu dengan membagi biaya yang anda keluarkan untuk mendapatkan konsumen (misal lewat iklan, seo, dan sebagainya) dengan jumlah konsumen anda dalam periode tertentu (misal satu bulan).
Contoh misalkan tiap bulan bisnis internet anda mampu menghasilkan 100 konsumen, dan biaya yang anda keluarkan untuk iklan dan sebagainya misalnya 10 juta. Maka, 10 juta dibagi 100 = Rp 100 ribu.
Jadi itulah biaya yang anda butuhkan untuk mendapatkan konsumen.
Hitungan di atas masih terhitung simpel, karena dalam biaya tak dimasukkan misal gaji karyawan yang berhubungan langsung dengan konsumen dan biaya-biaya lainnya.
Dengan mengetahui biaya konsumen ini, anda bisa punya gambaran, jika misalkan anda ingin meningkatkan jumlah konsumen menjadi 200 konsumen per bulan, maka anda perlu tambah biaya akuisisi pelanggannya.
Tentu lebih baik lagi jika biaya untuk mendapatkan pelanggan ini dari waktu ke waktu bisa semakin baik. Artinya, anda bisa tekan biaya akuisisinya, tapi jumlah konsumen yang anda dapatkan lebih banyak.
(sumber:www.jokosusilo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar